TERMODINAMIKA
ENTROPI DAN HUKUM KETIGA
TERMODINAMIKA
OLEH :
MUTIARA SABAR
PEND. FISIKA 2018
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULAWESI BARAT
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Thermodinamika
memainkan peran penting dalam analisis sistem dan piranti yang ada didalamnya
terjadi perpindahan formasi energi. Implikasi thermodinamika bercakupan jauh,
dan penerapannya membentang ke seluruh kegiatan manusia. Bersamaan dengan sejarah
teknologi kita, perkembangan sains telah memperkaya kemampuan kita untuk
memanfaatkan energi dan menggunakan energi tersebut untuk kebutuhan masyarakat.
Kebanyakan kegiatan kita melibatkan perpindahan energi dan perubahan energi.
Thermodinamika
merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas tentang hubungan
antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam
alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu
energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit,
energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi.
Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau
dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi
bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai
prinsip konservasi atau kekekalan energi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu entropi?
2.
Apa itu hokum
ketiga termodinamika ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Agar mengetahui
entropi
2.
Agar mengetahui
hokum ketiga termodinamika
D.
Manfaat Penulisan
Secara
teoritis paper ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan tentang entropi dan hokum ketigabtermodinamika,
secara praktis paper ini bermanfaat untuk tambahan informasi bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Entropi
Entropi
merupakan sebuah konsep dalam ilmu kimia dan fisika yang juga termasuk ke dalam
ilmu termodinamika
kimia ataupun dalam kimia fisika. Konsep entropi ini penting untuk
menjelaskan terjadinya perubahan dalam suatu sistem termodinamika.
Jika
kita melihat peristiwa di kehidupan seperti proses ketika es mencair dari
bentuk padat menjadi bentuk cair. Dalam peristiwa tersebut terjadi perubahan
pada sistem yaitu dari zat padat yang memiliki keteraturan tinggi menjadi zat
cair dengan keteraturan yang rendah. Zat cair pun dapat berubah menjadi zat gas
dengan keteraturan yang lebih rendah lagi. Tingkat keteraturan dan perubahan
tersebut akan dipelajari dengan menggunakan ukuran entropi.
Gambar 1. Proses entropi
Entropi merupakan suatu ukuran
derajat ketidakteraturan suatu sistem termodinamika. Entropi juga merupakan
definisi dari energi yang tersedia dalam suatu sistem dengan bentuk tertentu.
Dalam persamaan, entropi dilambangkan dengan huruf “S” dan memiliki satuan
joule per kelvin. Jika kita contohkan dalam peristiwa mencairnya es, dalam bentuk padat es
cenderung memiliki derajat ketidakteraturan yang rendah sehingga memiliki nilai
entropi yang kecil. Sedangkan ketika es tersebut mencair dan berubah wujud menjadi bentuk cair,
nilai entropinya akan naik karena fasa cair memiliki ketidakteraturan yang
lebih tinggi dibandingkan fasa padat. Jika air tersebut menguap menjadi bentuk
gas, derajat ketidakteraturannya juga akan naik sehingga nilai entropi juga
akan naik karena bentuk gas memiliki derajat ketidakteraturan yang paling
tinggi. Berdasarkan gambar tersebut ditunjukkan bentuk keteraturan dari molekul es
dan air. Molekul diwakilkan oleh bola yang membentuk pola bunga pada fasa es
yang menunjukkan keteraturan tinggi pada sistem.
Sedangkan untuk gambar kedua
yaitu mewakili molekul air yang ditampilkan sebagai bola kecil yang acak dan
bergerak bebas (ditandai dengan anak panah yang acak) menunjukkan sistem yang
tidak teratur. Perubahan entropi ditandai dengan anak panah dimana nilai
perubahan entropi lebih besar dari nol.
·
Rumus Entropi dan
Cara Menghitungnya
1.
Entropi dari
Proses Reversibel
Untuk suatu proses yang dapat balik
atau disebut dengan reversibel, kita dapat mengasumsikan besaran entropi dari
sistem tersebut. Dengan probabilitas yang sama, entropi sama dengan konstanta
Boltzmann dikalikan dengan logaritma natural dari jumlah kemungkinan state yang
terbentuk.
S = kB x ln W
Dimana konstanta Boltzman (kB) adalah 1.38065 × 10−23 J /
K.
2.
Entropi dari
Proses Isotermal
Cara lain yang dapat dilakukan adalah
dengan menghitung perubahan entropi (S) menggunakan perubahan panas yang
terjadi (Q) dan juga adanya temperatur absolut (T).
ΔS = ΔQ / T
Berdasarkan persamaan tersebut, masuk akal jika entropi
meningkat untuk perubahan temperatur dari panas ke dingin.
3.
Entropi dan
Energi Dalam
Dalam kimia fisik dan termodinamika,
salah satu persamaan yang paing berguna dan berkaitan dengan entropi adalah
energi dalam (U) yang menyertai suatu sistem termodinamika.
dU = T dS – p dV
Dalam hal ini, perubahan energi dalam
(dU) sama dengan suhu absolut dikalikan dengan perubahan entropi yang dikurangi
dengan tekanan eksternal (p) dan juga perubahan volume (V).
2.
Hokum Ketiga Termodinamika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar