About Me

Foto saya
Perempuan yang mengejar gelar profesional sebagai pendidik masa depan.

Jumat, 09 Oktober 2020

PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

A.    Pengertian  Pendidikan Seumur Hidup

 Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Pendidikan Seumur Hidup (Long Life Education) adalah makna yang seharusnya benarbenar terkonsepsikan secara jelas serta komprehensif dan dibuktikan dalam pengertian, dalam sikap, perilaku dan dalam penerapan terutama bagi para pendidik di negeri kita.

 Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruang” yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal.…   Belajar berarti memfungsikan hidup, orang yang tidak belajar berarti telah kehilangan hidupnya, paling tidak telah kehilangan hidupnya sebagai manusia. Karena hidup manusia itu bukan hanya individu dalam dirinya saja tapi juga interaksi dengan sesamanya, dengan antar generasi dan kehidupan secara universal.

 Dalam Pendidikan atau Belajar terdapat interaksi antara tantangan (challenge) dari alam luar diri manusia dan balasan (response) dari daya dalam diri manusia. Dalam belajar juga terjadi interaksi komunikasi antara manusia dan berlangsungnya kesinambungan antar generasi serta belajar melestarikan hidup, mengamankan hidup dan menghindari pengrusakan hidup. Belajar berarti menghargai hidup kita.

 Dalam agama sering kita dengar kalimat ” Belajarlah (tuntutlah ilmu) dari ayunan sampai liang lahat”. Belajar merupakan tugas semua manusia, tua-muda, besar kecil, kaya-miskin semua mempunyai tugas tersebut. Kita belajar mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau universal. Belajar memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar menghargai, belajar menghormati dan belajar semua hal.  Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orangdewasa, tetapi mencakup dan memadukan semua tahap memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan anak usiadini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pend. tinggi).

B.     Konsep Pendidikan Seumur Hidup

 Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman kezaman. Apalagi bagi umat islam, jauh sebelum orang-orang barat mengangkatnya, Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, sebagai mana dinyatakan oleh hadits Nabi SAW yang berbunyi 

 اطلب العلم من المهد الى اللحد

Artinya: tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia.

 Konsep pendidikan seumur hidup merupakan gagasan yang universal. Konsep pendidikan seumur hidup memandang pendidikan sebagai satu sistem yang menyeluruh yang di dalamya terkandung prinsip-prinisp penggorganisasian untuk pengembangan pendidikan. Terjadinya perubahan yang begitu cepat terhadap kehidupan manusia dan keadaan jaman lebih-lebih dengan timbulnya gejala globalisasi yang seolah-olah sudah tidak mengenal batas ruang, waktu dan tempat ini merupakan tantangan tersendiri bagi manusia. Oleh karena itu untuk bisa bertahan dan menguasai nasib sendiri dalam kehidupan peranan pendidikan atau  belajar sepanjang hayat diperlukan oleh setiap orang. 

Dalam hal ini belajar sepanjang hayat menjadi alat untuk membangun keseimbangan antara belajar dan bekerja, adaptasi yang terus-menerus untuk sejumlah pekerjaan dan untuk pelaksanaan kewarganegaraan yang aktif.

 Berikutnya diungkapkan pula mengenai empat pilar pendidikan sepanjang hayat, yaitu merupakan empat sendi atau sokoguru pengetahuan sebagai landasan berpijaknya pendidikan non formal. Keempat pilar tersebut adalah  pertama learning to know yaitu belajar untuk menguasai instrumen-instrumen pengetahuan.  Kedua Learning to do (belajar berbuat) yaitu sebuah konsepsi bagaimana kita bisa berbuat dan melakukan atau mempraktekan dari apa yang sudah kita pelajari.Ketiga yaitu Learning to live together (belajar hidup bersama) belajar hidup berasama orang lain yaitu konsepsi bagaimana kita bisa hidup bersama dengan orang laing yang memiliki latar, budaya, sosial, ekonomi dan agama dan keaneka ragaman yang berbeda-beda. Dan pilar yang Keempat adalah learning to be (belajar menjadi  seseorang) artinya adalah bahwa pendidikan harus bisa menyumbangkan perkembangan yang seutuhnya kepada setiap orang baik dalam jiwa raga, itelegensia, kepekaan, rasa, estetika tanggung jawab pribadi dan nilai-nilai spiritual. Keempat pilar pendidikan tersebut dijadikan landasan untuk pencapaian tujuan pendidikan sepanjang hayat. 

Konsep pendidikan seumur hidup ini erat kaitannya dengan paham tentang waktu berlangsungnya pendidikan. Di dalam GBHN 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Pembahasan tentang konsep pendidikan seumur hidup ini akan diuraikan dalam dua bagian yaitu ditinjau dari dasar teoritis/ religios dan dasar yuridisnya.

1. Dasar Teoritis/ Religious

Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh filosof dan pendidik Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey. Kemudian dipopulerkan oleh Paul Langrend melalui bukunya : An Introduction to Life Long Education. Menurut John Dewey, pendidikan itu menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak pernah berakhir. Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan hidup,salah satu fungsi sosial,sebagai bimbingan ,sebagai sarana pertumbuhan ,yang mempersiapkan danmembukakan serta membentuk disiplin hidup.transmisi baik dalam bentuk informasi, formal, maupun non formal Hal ini berarti setiap manusia indonesia diharapkan supaya selalu berkembang sepanjang hidup, dan dilain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang menantang untuk belajar. Menurut para Ahli modern, Pendidikan adalah mengadakan pengaruh dengan bermacam-macam pengaruh yang di pilih dengan sengaja untuk menolong anak-anak supaya meningkat kemajuan jasmani,akhlaknya,sehingga sampai dengan berangsurangsur ketingkat kesempurnaan yang mungkin di capai ,supaya anak –anak itu berbahagia dalam kehidupan perseorangan dan kemasyarakatan .Dan semua amal perbuatan yang di kerjakan nya lebih sempurna dan lebih baik dan berguna untuk masyarakat.  Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak – anak untuk memimpin  perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. Pendidikan juga berarti lembaga dan usaha pembangunan bangsa dan watak bangsa. Pendidikan yang demikian mencakup ruang lingkup yang komprehensif,yakni pendidikan mental pikir(rasio,intelek),kepribadian manusia seutuhnya,untuk membina kepribadian demikian jelas memerlukan rentangan waktu yang relatif panjang bahkan seumur hidup Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas,tetapi berlangsung pula di luar kelas. Pendidikan bukan bersifat formal saja,tetapi mencakup juga yang formal. Secara umum pendidikan dapat di artikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.Dengan demikian,bagaimana pun sederhananya peradaban suatu masyarakat,di dalamnya pasti terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Oleh karena itu sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang paradaban umat manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya Bagi manusia pemenuhan kebutuhan jasmani saja belumlah cukup jika tanpa pemenuhan kebutuhan rohani. Kebutuhan rohani bagi manusia dalam kehidupannya menjadi sangat penting karena tiada terpenuhinya kebutuhan rohani itu akan menimbulkan kegelisahan batin. Salah satu untuk memenuhi kebutuhan rohani adalah agama. Inilah konsep –konsep kunci pendidikan seumur hidup:

1. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri. Sebagaimana suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan.

2. Konsep belajar seumur hidup dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.

3. Konsep belajar seumur hidup. Belajar seumur hidup dimaksudkan adalah orangorang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup,melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi peroblema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat usia,dan menerima tantangan dan perubahan seumur hiudp sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.

4. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup.Dalam konteks ini,kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.

2. Dasar Yuridis

Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan negara yaitu melalui :

Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978 tentang GBHN menetapkan prinsip-prinsip pembangungan nasional, antara lain : Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (Arah Pembangunan Jangka Panjang). Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga,masyarakat dan pemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).

C.    Pendidikan Manusia Seutuhnya

 Seperti yanng dijelaskan dalam surat Al anfal : 24 sebagai berikut :

  يحول ّ اللّ ّ سول إذادعاكم لمايحييكم واعلمواأن ّ ولر ّ ها الذين أمنوا أستجيبواللّ ّ يااي ه إليه تخشرون ّ .بين المرء وقلبه وأن

Hai orang- orang yang beriman , penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul, apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepadanyalah kamu akan dikumpulkan. ( Q.S al Anfal 24)

Secara rasional–filosofis tentang pendidikan yang sudah berkembang semenjak beberapa abad yang lalu, maka sistem pendidikan untuk membentuk manusia yang seutuhnya harus diarahkan kepada dua dimensi, yakni:

1.        Dimensi dialektikal horisontal , dan 

2.        Dimensi ketundukan vertikal. 

Pada dimensi pertama pendidikan hendaknya dapat mengembangkan pemahaman tentang kehidupan yang konkret, yakni kehidupan manusia dalam hubunganya dengan alam ataupun lingkungan sosialnya. Dalam dimensi inilah manusia dituntut untuk mampu mengatasi berbagai tantangan dan kendala dunia konkretnya , melalui pengembangan teknologi dan sains.

 Sedangkan dalam dimensi kedua, yakni ketundukan vertikal, pendidikan sains dan teknologi, selain menjadi alat untuk memanfaatkan, dan melestarikan sumber daya alam juga menjadi jembatan untuk memahami fenomena dan misteri kehidupan dalam mencapai hubungan yang hakiki juga abadi dengan sang khalik . Berarti bagaimanapun pesatnya perkembangan sains dan teknologi ia harus disertai dengan pendidikan hati.

 Singkatnya, manusia seutuhnya adalah yang menjadi rahmatan lilàlamin. Yang mempunyai kemampuan cipta, rasa, kan karsa, atau manusia yang kognitif, efektif, dan konatif-psikomotorik pada zamanya. Itulah blue print manusia masa depan yang memiliki zikir, fikir dan amal saleh. Di samping itu ada beberapa causa pertanyaan yang harus mampu kita menjawabnya, yang mana dengan causa inilah nantinya kita akan mentransfer ke dalam proses pendidikan manusia dalam konteks ruang serta waktu. Causa pertanyaan itu adalah ¨ 1. Causa eficiens (bagaimana), 2.Causa formalis (menurut rencana apa), 3. Causa materialis (dengan apa), dan Causa finalis (untuk apa kita di didik).

 Manusia sepenuhnya sebagai satu konsepsi modern perlu kita analisis menurut pendangan sosio-budaya Indonesia .Berdasarkan pikiran demikian dapat diuraikan konsepsi manusia seutuhnya ini secara mendasar yakni mencakup pengertian sebagai berikut:

1. Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang. Kepribadian manusia lahir batin ialah satu kebutuhan yang utuh antara potensipotensi hereditas (kabawaan) dengan factor-faktor lingkungan (pendidikan, tata nilai dan antar hubungan). Potensi manusia secara universal mencakup tujuan potensi jasmaniah, pisik badan dan panca indra yang sehat (normal) , potensi piker (akal, rasio, intelegensi, intelek) ,potensi rasa (perasaan, emosi) baik perasaan etis moral maupun perasaan estetis, potensi karsa (kehendak, keinginan, termasuk prakarsa),potensi cipta (daya cipta, kreaktifitas, khayal dan imajenasi),potensi karya (kemauan menghasilkan, kerja, amal, sebagai tindak lanjut 1-5),potensi budi-nurani (kesadaran budi, hati-nurani, yang bersifat superrasional)

ketujuh potensi ini merupakan potensi dan watak bawaan yang potensial; artinya dalam proses berkembang dan tidak.Perkembangan atau aktualitas itu akan menetukan kualitas pribadi seseorang.

2.   Keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagai subyek yang sadar nilai yang menghayati dan yakin akan cita-cita dan tujuan hidupnya. Manusia sebagai subyek nilai ialah pribadi yang menjunjung nilai; artinya menghayati, meyakini dan mengamalkan system nilai tertentu, baik secara social (kemasyarakatan dan kenegaraan), maupun secara pribadi (individual) Manusia bersikap, berfikir, bertindak dan bertingkah laku dipengaruhi oleh wawasan atau orientasinya terhadap kehidupan dan nilai-nilai yang ada didalamnya wawasan dimaksud mencakup: Wawasan dunia dan akhirat. Menusia berkeyakinan bahwa kehidupan didunia akan berakhir dan akan ada kehidupan diakhirat. Wawasan individualitas dan social, secara keseimbangan. Wawasan individualitas jasmaniah dan rohaniah; memiliki kesadaran tentang pentingnya kebutuhan jasmaniah dan rohaniah. Wawasan masa lampau dan masa depan; dengan mengingat masa lampau bias memberikan kesadaran kesedaran cinta bangsa dan kemerdekaan serta memiliki motivasi berjuang demi cita-cita nasional.

D.    Tujuan Pendidikan Seumur Hidup

 Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup :

1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.

2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.

 

E.     Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Implikasi disini diartikan sebagai akibat lansung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Dengan demikian maksudnya adalah sesuatu yang merupakan tindak lanjut atau follow up dari suatu kebijakan atau keputusan tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup. 

Penerapan azas pendidikan seumur hidup pada isi program pendidikan dan sasaran pendidikan di masyarakat mengandung kemungkinan yang luas. Implikasi pendidika seumur hidup pada program pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu: 

1.      Pendidikan baca tulis fungsional

Program ini tidak saja penting bagi pendidikan seumur hidup dikarenakan relefansinya yang ada pada Negara-negara berkembang dengan sebab masih banyaknya penduduk yang buta huruf, mereka lebih senang menonton TV, mendengarkan Radio, Mengakses internet dari pada membaca. Meskipun cukup sulit untuk membuktikan peranan melek huruf fungsional terhadap pembangunan sosial ekonomi masyarakat, namun pengaruh IPTEK terhadap kehidupan masyarakat misalnya petani, justru disebabkan oleh karena pengetahuan-pengetahuan baru pada mereka. Pengetahuan baru ini dapat diperoleh melalui bahan bacaan utamanya.

2.      Pendidikan vokasional.

Pendidikan vokasional adalah sebagai program pendidikan diluar sekolah bagi anak diluar batas usia sekolah, ataupun sebagai pendidikan formal dan non formal, sebab itu program pendidikan yang bersifat remedial agar para lulusan sekolah tersebut menjadi tenaga yang produktif menjadi sangat penting. Namun yang lebih penting ialah bahwa pendidikan vokasional ini tidak boleh dipandang sekali jadi lantas selesai.dengan terus berkembang dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi serta makin meluasnya industrialisasi, menuntut pendidikan vokasiaonal itu tetap dilaksanakn secara kontinue.

3.      Pendidikan professional.

Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup,dalam kiat-kiat profesi telah tercipta Built in Mechanism yang memungkinkan golongan profesional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi dan sikap profesionalnya. Sebab bagaimanapun apa yang berlaku bagi pekerja dan buruh, berlaku pula bagi professional, bahkan tantangan buat mereka lebih besar. 

4.       Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan.

Diakui bahwa diera globalisasi dan informasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan IPTEK, telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan masyarakat, dengan cara masak yang serba menggunakan mekanik, sampai dengan cara menerobos angkasa luar. Kenyataan ini tentu saja konsekuensinya menurut pendidikan yang berlangsung secara kontinue (lifelong education).

Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga merupakan konsekuensi penting dari azas pendidikan seumur hidup. 

5.      Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik

Disamping tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dalam kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat. Yang semakin maju dan kritis, baik rakyat biasa, maupun pemimpin pemerintahan di Negara yang demokratis, diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga Negara. Pendidikan seumur hidup yang bersifat kontinue dalam koteks ini merupakan konsekuensinya.


Tidak ada komentar:

DEFINISI, SEJARAH, DAN CARA MEMBUAT BLOG

VIDEO PENJELASAN Kunjungi Youtube channel Mutiara Sabar Follow Ig : @mutiarasabar               Twt : @mutiarasabarKSJ