BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni berasal dari kata sani
(Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Kata tersebut
berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut
Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda genie dalam bahasa Latin disebut
genius, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir.
Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata
bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung
menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala
hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk
pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
Manusia pada umumnya senang pada sesuatu
yang indah, baik terhadap keindahan alam maupun keindahan terhadap seni.
Keindahan alam adalah keharmonisan yang menakjubkan dari hukum-hukum alam, yang
dibukakan untuk mereka yang mempunyai kemampuan untuk menerimanya. Sedangkan
keindahan dalam seni adalah keindahan hasil buatan manusia, yaitu seorang
seniman (kreator) yang mempunyai bakat untuk menciptakan sesuatu yang indah,
yaitu sebuah karya seni. Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah keindahan dan
seni.
- Rumusan
Masalah
Dari latar belakang masalah diatas,
kita dapat membatasi rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian seni budaya menurut para
ahli ?
2. Apa saja cabang-cabang seni dan
penjelasannya ?
3. Apa pengertian keindahan menurut para ahli?
4. Apa teori keindahan dan penjelasannya?
5. Apa fungsi seni sebagai kebutuhan manusia?
6. Apa fungsi keindahan sebagai kebutuhan
manusia?
C.
Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui pengertian seni budaya
menurut para ahli.
2. Agar mengetahui cabang-cabang seni dan
penjelasannya.
3. Agar mengetahui pengertian keindahan
menurut para ahli.
4. Agar mengetahuiteori keindahan dan
penjelasannya.
5. Agar mengetahui fungsi seni sebagai
kebutuhan manusia.
6. Agar mengetahui fungsi keindahan sebagai
kebutuhan manusia
D.
Manfaat Penulisan
1. Manfaat
teoritis : makalah ini dapat menjadi referensi bagi pembaca saat ingin mencari materi tambahan untuk menambah
wawasan.
2. Manfaat praktis: makalah ini menjadi salah satu tugas dari mata kuliah Wawasan IPTEKS pada program studi pendidikan fisika, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Sulawesi barat.
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Seni Menurut Para
Ahli
Ada
beberapa pandapat para ahli terkemuka mengenai penjelasan seni. Adapun pengertian
seni menurut para ahli antara lain:
1. Ensiklopedi Indonesia – Dikemukakan bahwa seni merupakan ciptaan
dari segala hal, karena keindahannya orang senang untuk melihat ataupun
mendengarkannya.
2. Padmapusphita – Seni berasal dari bahasa Belanda yaitu “genie”,
bahasa Latinnya adalah “genius”, yang berarti kemampuan luar biasa yang
dimiliki atau dibawa sejak lahir. Sedangkan menurut kajian ilmu di negara Eropa
mengatakan “ART” atau seni bermakna artivisual yakni suatu media yang dapat
melakukan suatu aktifitas tertentu.
3. Ki Hajar Dewantara – Menurutnya seni merupakan hasil dari
keindahan yang dapat menggerakkan perasaan seseorang tentang keindahan bagi
yang melihatnya. Oleh karenanya, perbuatan manusia bisa mempengaruhi dalam
menumbuhkan perasaan yang indah itulah seni.
4. Irma Damayanti, M.Sn – Menurutnya seni dapat dilihat melalui
intisari ekspresi dari berbagai kreatifitas manusia. Seni memang sangat sulit
untuk diungkapkan, dijelaskan juga sulit untuk dinilai, bahwa setiap individu
artis memilih sendiri parameter yang menuntunnya dalam pekerjaannya.
5. Sartono Kartodirdjo – Seni merupakan sebuah sistem yang koheren,
karena bisa menjalankan komunikasi secara efektif, yaitu melalui bagiannya saja
bisa menunjukkan secara universal.
6. Ira Adriati, M.Sn – Seni merupakan sebuah proses & produk dalam
memilih medium, suatu mindset peraturan untuk menggunakan medium itu, dan satu
set nilai-nilai itu yang menentukan apakah yang pantas dikirimkan melalui
ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik itu sensai, gagasan,
kepercayaan,maupun perasaan dengan cara yang efektif seefektif mungkin.
7. Prof. Drs. Suwaji Bastomi – Seni merupakan segala kegiatan batin
dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk yang agung dan memiliki
daya pembangkit rasa haru dan takjub.
8. Drs. Sudarmaji – Seni merupakan segala bentuk manifestasi batin
& pengalaman estetis dengan menggunakan berbagai media seperti berbagai
bidang, tekstur, garis, tekstur, warna volume dls. Seni juga bisa berarti
ungkapan perasaan sang pencipta yang disampaikan kepada manusia supaya mereka
bisa merasakan apa yang dirasakan oleh pelukis atau para pencipta seni.
9. Harry Sulastianto – Beliau mengemukakan seni budaya sebagai suatu
keahlian dalam mengekspresikan berbagai macam ide & pemikiran estetika,
termasuk dalam mewujudkan segala kemampuan & imajinasi pandangan akan suatu
benda dan suasana, atau karya yang dapat menumbuhkan rasa indah sehingga mampu
menciptakan peradaban yang lebih maju lagi.
10. Ahdian Karta Miharja – Seni merupakan segala bentuk aktifitas
rohani yang merefleksikan kenyataan dalam sebuah karya, dimana bentuk &
isinya memiliki daya untuk membangkitkan keindahan tertentu didalam jiwa
penikmatnya.
Berdasarkan pengertian seni menurut
para ahli yang ada diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa seni adalah suatu
tindakan batin yang direfleksikan kedalam bentuk karya nyata yang bisa
menghidupkan perasaan yang dimiliki oleh orang lain. Adapun seni menurut media
terbagi atas 3 yaitu.
– Seni yang bisa dinikmati melewati
media pendengaran atau audio art semisal seni suara, seni musik, puisi, pantun
dan seni sastra.
– Seni yang bisa dinikmati oleh
media penglihatan seperti poster, seni bangunan, seni gerak beladiri dan
lukisan.
– Seni yang dapat dinikmati melalui
media pendengaran dan penglihatan seperti adanya pagelaran wayang, film dan
pertunjukan musik.
- Cabang-cabang Seni dan Penjelasannya
Karya
seni memilik beberapa cabang yang biasa kita ketahui, yaitu: Seni Rupa, Seni
Musik, Seni Tari, Seni Teater, Seni Sastra, dan Seni Film. Berikut
penjelasannya:
1. Seni Rupa
Seni rupa adalah seni yang
manifestanya kasat mata.Seni rupa dalam bahasa inggris disebut “visual art”
artinya seni yang dapat dilihat.Oleh karena itu pengamatan pada seni rupa
adalah pengamatan yang dilakukan dengan indera mata.Karya seni rupa dapat
dilihat, diraba, wujud dan bentuk-bentuknya tidak berubah sepanjang massa.Unsur
Seni RupaSalah satu bidang seni yang mengandung unsur, dan unsur-unsur tersebut
merupakan hal- hal yang selalu harus diperhatikan. Oleh karena seni rupa
merupakan seni yang menonjolkan penampilan, maka ada beberapa unsur yang
terdapat di dalam seni rupa yaitu titik, garis, bidang, bentuk, tekstur, warna,
ruang.
Seni rupa dibedakan ke dalam dua
kategori yaitu:
a.
Seni Rupa Murni
Seni rupa murni (pare/fine art)
merupakan seni rupa yang tidak memperhatikan unsur praktis. Karya seni rupa
murni diciptakan khusus berdasarkan kreativitas dan ekspresi pribadi
pembuatnya. Cabang-cabang seni rupa murni, di antaranya sebagai berikut :
§
Seni Lukis
§
Seni Grafis
§
Seni Patung
§
Seni Keramik
b.
Seni Rupa Terapan
Senirupa Terapan atau biasa disebut
dengan istilah Applied Art adalah suatu karya senirupa yang memiliki nilai
kegunaan atau fungsional sekaligus memiliki nilai seni. Karya seni rupa ini
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan praktis atau pemenuhan kebutuhan sehari-hari
secara materi, misalnya furniture, tekstil dan keramik.
Supaya lebih mudah memahami dan
mengerti tentang senirupa terapan, maka senirupa terapan dibagi dalam beberapa
kategori seperti kategori menurut fungsinya, wujudnya serta jenis- jenis
bentuknya.
Pembagian Senirupa Terapan
Berdasarkan fungsi.
Karya seni rupa terapan memiliki dua
fungsi sebagai berikut.
a. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat
praktis (kegunaan), yaitu karya yang fungsi pokoknya sebagai benda pakai,
selain juga memiliki nilai hias. Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja
dan kursi, lemari, dan tekstil.
b. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis
(keindahan), yaitu fungsi yang semata-mata sebagai benda hias. Misalnya, karya
batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding dan benda-banda
kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng, patung, dan vas bunga.
Berdasarkan wujud fisiknya, karya
seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
· Karya seni rupa terapan dua dimensi
(dwimatra) Karya seni rupa terapan dua dimensi, yaitu karya seni rupa yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah.
Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
· Karya seni rupa terapan tiga dimensi
(trimatra) Karya seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni rupa yang
dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang). Misalnya, rumah
adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung
Pembagian Senirupa Terapan
berdasarkan Bentuknya
Karya seni rupa terapan yang
terdapat di Indonesia sangat beragam dengan aneka jenis, bentuk, fungsi, dan
teknik pembuatannya. Bentuk karya seni rupa terapan tersebut disini kami
membaginya dalam empat kategori :
· Rumah adat
· Senjata Tradisional
· Transportasi Tradisional
· dan terakhir Seni Kriya
2.
Seni Musik
a. Fungsi
Musik
Musik merupakan sebuah elemen yang
penting dalam kehidupan manusia. Sejak dulu kala musik sudah memegang peranan
dalam beberapa fungsi berdasar jenis dari musik itu sendiri. Dari berbagai
jenis musik tersebut, fungsi musik dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian
yaitu sebagai berikut :
1). Musik Sebagai Sarana Ekspresi
Diri
Seorang seniman musik akan lebih
mudah berekspresi atau mengungkapkan perasaannya lewat musik. Di samping untuk
menunjukkan bakatnya, pengungkapan perasaan lewat musik akan lebih mudah
diterima. Apalagi bila musik tersebut berupa vokal yang berisi kata-kata yang
tersusun bagus dan mudah dimengerti. Disertai dengan alunan nada-nada yang
mewakili ekspresi yang akan dikeluaran.
2). Musik Sebagai Sarana Hiburan
Musik sangat efektif dalam
menghibur. Selama suatu musik tersebut dianggap indah, sudah pasti musik
tersebut dapat menghibur. Seseorang bahkan memerlukan musik untuk menghibur
diri ketika sedang bosan ataupun sedih..
3). Musik Sebagai Sarana Terapi
Musik sebagai terapi awalnya di
perkenalkan pada perang dunia ke-II untuk mengobati korban perang. Sekarang
musik banyak dimanfaatkan untuk terapi penyakit mental atau kelumpuhan organ
tubuh. Musik juga dapat berguna untuk menyegarkan kembali sistem kerja otak
setelah lama digunakan saat bekerja.
4). Musik Sebagai Sarana Upacara
Musik di Indonesia, pasti akan
selalu berkaitan erat dengan upacara-upacara tertentu seperti perkawinan,
kelahiran, kematian, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa
daerah, bunyi dari suatu alat musik diyakini memiliki kekuatan magis.
5). Musik Sebagai Sarana Komersial
Bagi para seniman musik atau musisi,
musik merupakan salah satu sumber
penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset
atau CD. Kemudian karya mereka akan dijual ke pasaran. Dari hasil penjualannya
ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam
media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya.
Musik juga sering dikotrak sebagai pengiring sebuah film atau biasa disebut OST
(Original Soundtrack)..
6). Musik Sebagai Sarana Tari
Musik selalu cocok bila dihubungkan
dengan tarian. Keduanya saling berhubungan dengan adanya kesamaan pola dan
ritme satu sama lainnya, suatu tarian tanpa diiringi irama musik akan terasa
hampa (kosong) dan menyulitkan bagi sang penari. Ketika penari melakukan gerak
tarinya dibutuhkan tempo dan ritme agar gerakannya. Di Indonesia, bunyi-bunyian
atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian-tarian daerah.
Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh
musik daerahnya sendiri. Pastinya di luar negeri juga begitu. Seperti dansa,
balet dan sebagainya.
7). Musik Sebagai Sarana Pendidikan
Sebagai media pendidikan, musik
digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Musik digunakan untuk
menciptakan rasa cinta tanah air kepada siswa-siswanya melalui lagu-lagu
perjuangan. Tak hanya itu, lagu daerah juga dapat digunakan untuk pendidikan
siswa dalam hal menumbuhkan sikap toleransi terhadap perbedaan suku, ras dan
agama. Dalam pendidikan, musik juga dapat digunakan sebagai sarana pengembangan
diri siswa. Musik juga dapat membentuk kepribadian bagus untuk seseorang.
8). Musik Sebagai Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia,
bunyi-bunyi instrumen tertentu yang memiliki arti tertentu juga bagi anggota
kelompok masyarakatnya. Bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu yang
menandai bahwa ada suatu peristiwa atau kegiatan yang ingin diinformasikan ke
masyarakat. Instrumen yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah
seperti kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
9). Musik Sebagai Sarana Kreativitas
Kreatif merupakan
sifat yang dilekatkan
pada diri manusia
yang dikaitkan dengan kemampuan
atau daya untuk
menciptakan. Sifat kreatifitas
ini senantiasa diperlukan untuk
mengiringi tingkah laku
manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
b.
Unsur-unsur musik
Berikut merupakan unsur – unsur dari
suatu musik,
1. Melodi
adalah tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada dalam musik. Dalam
sebuah musik melodi terdengar seperti nada yang seolah bergerak menuju puncak
dan kemudian kembali ke kondisi sebelumnya.
2. Ritme (irama) merupakan rangkaian gerak yang
beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari sekelompok
bunyi dan diam panjang pendeknya dalam waktu yang bermaca-macam, membentuk pola
irama dan bergerak menurut pulsa dalam setiap ayunan birama (Jamalus,1998:7).
Irama berfungsi untuk mengatur dari suara dan hening.
3. Harmoni
adalah cabang ilmu pengetahuan musik yang membahas dan membicarakan perihal keindahan komposisi
musik (Banoe, 2003:180). Harmoni merupakan bagian yang melibatkan nada atau
kunci (kord) yang berlangsung terus-menerus. Dalam musik harmoni akan tampak
ketika terdapat keseimbangan antara momen penekanan dan pelepasan.
4. Dinamik
adalah tingkatan keras dan lembutnya cara memainkan musik, keras dan lembut ini
diperlukan agar musik tidak terdengan monoton atau datar. Keadaan keras dan
lembut tersebut memiliki istilah sendiri di dalam permainan musik, seperti
Piano (p = lembut), Pianissimo (pp = sangat lembut), Mezzo piano (mp = setengah
lembut), Mezzo forte (mf = setengah keras). Forte (f = keras), Fortissimo (ff =
sangat keras).
5. Tangga
nada adalah urutan dari suatu nada yang disusun seperti tangga. Tangga nada
dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonik dan pentatonik. Tangga nada
diatonik yaitu tangga nada yang terdiri dari 7 nada berdasarkan
interval-interval yang telah ditentukan. Sedangkan tangga nada pentatonis yaitu
tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada pokok. Suatu tangga nada, pasti ada
satu nada dasar yang diikuti oleh nada-nada lainnya yang bisa lebih rendah atau
lebih tinggi dengan pola interval tertentu, sehingga terbentuk bentuk khas
tersendiri.
- Seni Tari
Gerak
seni tari adalah gerak yang telah mendapatkan pengolahan secara khusus dan
dibarengi dengan alunan irama yang menyebabkan tubuh penari bagaikan melayang,
serba lincah atau gemulai, sehingga mengungkapkan unsur dinamika gerak yang
menarik dan memesona.Sumber inspirasi pokok dari seni tari adalah gerakan
ritmis untuk mengungkapkan makna kehidupan melalui tata gerak dari badan.
Macam maca seni tari yang ada di
Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa kelompok :
- Tari Tradisional
Tari
tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada. Tarian ini
diwariskan secara turun temurun. Sebuah tarian tradisional biasanya mengandung
nilai filosofis, simbolis dan relegius. Semua aturan ragam gerak tari
tradisional, formasi, busana, dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah
2. Tari
Tradisional Klasik
Tari
tradisional klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan istana.
Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi. Gerakannya anggun dan
busananya cenderung mewah. Fungsi : sebagai sarana upacara adat atau
penyambutan tamu kehormatan. Contoh : Tari Topeng Kelana (Jawa Barat), Bedhaya
Srimpi (Jawa Tengah), Sang Hyang (Bali), Pakarena dan pajaga (Sulawesi Selatan)
- Tari Tradisional Kerakyatan
Berkembang
di kalangan rakyat biasa. Gerakannya cenderung mudah Ditarikan bersama juga
iringan musik. Busananya relatif sederhana. Sering ditarikan pada saat perayaan
sebagai tari pergaulan. Contoh: Jaipongan (Jawa Barat), payung (Melayu), Lilin
(Sumatera Barat)
- Tari Kreasi Baru
Merupakan
tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang menurut kreasi penata
tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara nilai artistiknya.
Tari kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga
kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul
istilah tari modern.
- Tari Kontemporer
Gerakan
tari kontemporer simbolik terkait dengan koreografi bercerita dengan gaya unik
dan penuh penafsiran. Seringkali diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya.
iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim sebagai lagu dari yang
sederhana hingga menggunakan program musik komputer seperti Flutyloops.
- Seni Teater
Seni
teater mengandung pengertian sebuah bentuk penampilan atau penyajian seni pentas,
yang menggunakan kisah atau cerita, baik lisan maupun tertulis yang diungkapkan
dengan gerak, suara, nyanyian maupun tari dan diiringi kepada sejumlah
penonton.
Dari proses penciptaan maupun proses
pementasan, penonton merupakan sebuah unsur yang penting untuk mengetahui
sampai dimana pertunjukan dapat memikat atau komunikatif, sehingga timbul
sebuah anggapan bahwa tanpa adanya penonton, sebuah pertunjukan tidak atau belum dapat disebut teater.
- Fungsi Seni Teater
Peranan seni teater telah mengalami pergeseran seiring dengan berkembangnya
teknologi. Seni teater tidak hanya dijadikan sebagai sarana upacara maupun
hiburan, namun juga sebagai sarana pendidikan. Sebagai seni,
teater tidak hanya menjadi
konsumsi masyarakat sebagai hiburan semata, namun juga berperan dalam nilai
afektif masyarakat. Adapun beberapa fungsi seni teater, diantaranya meliputi:
1. Teater sebagai Sarana Upacara
2. Teater sebagai Media Ekspresi
3. Teater sebagai Media Hiburan
4. Teater sebagai Media Pendidikan
- Unsur-unsur Seni Teater
Unsur-unsur yang terdapat dalam seni
teater dibedakan menjadi dua, antara lain:
1.
Unsur Internal
Unsur internal merupakan unsur yang
menyangkut tentang bagaimana keberlangsungan pementasan suatu teater. Unsur internal, meliputi:
§
Naskah atau Skenario
§
Pemain
§
Sutradara
§
Pentas
§
Properti
§
Penataan
o
Tata Rias
o
Tata
Busana
o
Tata Lampu
o
Tata Suara
2. Unsur
Eksternal
Unsur eksternal adalah unsur yang
mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam
sebuah pementasan. Unsur eksternal diantaranya, yaitu
§
Staf Produksi
§
Sutradara/ derektor
§
Stage manager
§
Desainer
§
Crew
c.
Jenis-jenis Seni Teater
1. Teater Boneka, teater yang
memainkan boneka contohnya teater wayang kuliat
2. Drama
Musikal merupakan pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari, musik, dan
seni peran.
3. Teater
Dramatik, Istilah dramatik digunakan untuk menyebut pertunjukan teater yang
berdasarkan pada dramatika lakon yang dipentaskan. Teater dramatik mencoba
mementaskan cerita seperti halnya realita.
4. Teatrikalisasi
puisi merupakan pertunjukan teater yang dibuat berdasarkan karya sastra puisi.
5. Teater
Gerak merupakan pertunjukan teater dengan unsur utamanya adalah gerak dan
ekspresi wajah pemainnya.
- Seni Sastra
Istilah
sastra merupakan perwujudan dan ekspresi dari kehidupan emosional manusia yang
dibabarkan melalui susunan kata. Suatu kata sebenarnya adalah bunyi yang
mengandung arti atau menggambarkan sesuatu.
Sastra sebagai suatu karya seni
harus menampilkan susunan kata yang dibentuk secara puitis, sehingga dapat
lebih spontan membabarkan gejolak kehidupan batin bercorak estetis.
- Seni Film
Seni
film perpaduan berbagai kesenian, yang menggabungkan cahaya, warna, gerak, dan
bunyi ke dalam karya seni yang menggetarkan jiwa.Film dapat menjangkau tempat dan
ruang yang lebih luas dengan kamera yang dapat dibawa kesegala penjuru dunia
untuk mengambil beberapa adegan dan peristiwa..
· Gambar proyeksi
Menggambar proyeksi adalah
menggambar suatu objek nyata atau imajiner
terhadap suatu bidang datar dengan metode yang sistematis. Objek
tersebut dapat berupa titik-titik, garis-garis, bidang-bidang, benda-benda atau
perpaduan dari beberapa diantaranya yang ada di dalam ruangan. Hasilnya akan
memberikan pengertian atau informasi tentang bentuk, ukuran dan posisi objek
benda tersebut dalam bentuk dua dimensi.
Mengga mbar proyeksi pada dasarnya
menggunakan garis atau sinar sebagai alat memproyeksikan objek benda, secara
garis besar dibagi menjadi dua yaitu system paralel proyeksi dan system central
proyeksi.
3. Pengertian Keindahan Menurut Para
Ahli
Berikut akan di kutip pemikiran dari
para filsuf sebagai komparasi atas penafsiran keindahan. Di bawah ini akan
dikemukakan beberapa diantaranya :
a) Plato - Filsuf Yuanani kuno, yang hidup
kira-kira 427-374 sebelum Isa Al Masih, berkeyakinan bahwa keindahan itu dalam
pernyataan gagasan dari pikiran yang murni,yang tidak mungkin diharapkan ada
atau muncul sepenuhnya di muka bumi atau alam semesta ini. Menurut Plato,
keindahan itu mungkin saja berkilas
jelas dalam kebenaran-kebenaran yang ditemukan melalui logika.
b) Hebert Read - Keindahan adalah suatu
hubungan-hubungan yang formal dari pengamatan yang dapat menimbulkan rasa
senang. Atau dapat dikatakan bahwa keindahan itu merangsang timbulnya rasa
senang tanpa pamrih pada subyek yang melihatnya, dan bertumpu pada ciri-ciri
yang terdapat pada obyek yang dimatinya sesuai dengan rasa senang itu.
c) Leo Tolstoy - Dalam bahasa Rusia terdapat
istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota” yang artinya sesuatu yang
mendatangkan rasa yang menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bagi bangsa
Rusia tidak mempunyai pengertian secara audio, atau pendengaran, bagi bangsa
Rusia indah adalah apa yang dapat dilihat dengan mata. Jadi menurut Leo
Tolstoy, keindahan itu adalah suatu yang mendatangkan rasa yang menyenangkan
bagi yang melihatnya.
d) Alexander Baumgarten - Keindahan itu
dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan teratur dari
bagian-bagian, yang bagian itu erat hubungannya satu dengan yang lain, juga
keseluruhannya.
e) Shaftesbury - Yang indah itu adalah yang
memiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harmonis itu nyata, maka
keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata dan
yang nyata adalah yang baik.
f) Al- Ghazzali - Menurut Al-Ghazzali,
keindahan suatu benda terletak dalam perwujudan dari kesempurnaan, yang dapat
dikenali kembali sesuai dengan sifat benda tersebut. Bagi setiap benda intinya
mempunyai karakteristik tersendiri, dan kerekter itu membedakan dengan benda
lain. Dan menurut Al-Gazzali keindahan dapat diserap melalui panca indera kita,
karena indera itu dapat merasakan berbagai cita rasa. Disamping lima rasa
(alat) untuk menyerap nilai keindahan tersebut. Al-Gazzali juga menambahkan
rasa yang keenam, yang disebutnya dengan “jiwa” (ruh, yang disebut juga dengan
Spirit, Jantung, Pemikiran, Cahaya), yang dapat merasakan keindahan dalam dunia
yang lebih dalam (Inner) yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama.
Dari bahasan di atas tersebut,
keindahan sebagai pengertian mempunyai arti yang relatif, relatif berdasarkan
subjek yang melihatnya. Para pemikir di atas mempunyai pemikiran yang
berbeda-beda, ada yang menyatakan keindahan ada pada subjek dan juga
sebaliknya. Maka dari itu dari semua rangkaian pernyataan di atas intinya,
keindahan dibagi menjadi dua sebagaimana yang dinyatakan oleh Emmanuel Kant.
Karena kajian tentang nilai keindahan sudah lama mulai diperdebatkan kurang
lebih sejak jaman Yunani. Dan seiring dengan perkembangan pemikiran, maka
keindahan di kelompokan tersendiri menjadi kajian yang khusus yang dikenal
dengan istilah Estetika.
4. Teori Keindahan dan Penjelasannya
Manusia lahir di dunia dianugrahi
cipta dan rasa, dimana semua itu ada sebagai penuntun dalam hidup manusia.
Cipta, manusia diberkahi dengan kemampuan untuk mencipta sesuatu yang berguna
bagi kehidupan seluruh umat. Rasa, manusia dianugrahi perasaan atau kepekaan
dalam merasakan seusuatu, kepekaan manusia terhadap nilai kehidupan hal ini
pula yang membedakan dengan binatang atau hewan. Manusia memiliki sensibilitas
estetis, karena manusia tidak dapat dilepaskan dari keindahan. Manusia
membutuhkan keindahan dalam kesempurnaan (keutuhan) pribadinya.
Teori tentang keindahan dan seni
dikembangkan dari pengertian “estetika”. Aslinya kata estetika mempunai makna
harfiah “teori tentang ilmu penginderaan”, yang sesuai dengan arti
etimologisnya. Dimana etimologis kata estetika dari bahasa Yunani , αισθητική,
dibaca aisthetike, yang mengandung arti ilmu tentang hal yang dapat dirasakan
dengan perasaan. Tetapi dalam perkembangannya kata estetika diberi pengertian
yang dapat diterima secara lebih luas ialah “teori tentang keindahan dan seni”.
Dahulu estetika dianggap sebagai
suatu cabang filsafat, sehingga memiliki arti sebagai sinonim dari “filsafat
seni”. Tetapi dalam perkembangannya sejak akhir abad 19, dimana pada waktu itu
berkembang gejala atau faham yang lebih menekankan pada sifat-sifat empirisme.
Hingga pada abad tersebut munculah filsuf yang pertama mengenalkan estetika
sebagai salah satu disiplin ilmu, yaitu Alexander Gottlieb Baumgarten (1735).
Baumgarten mengkhususkan penggunaan estetika untuk teori tentang keindahan
artistik, karena ia berpendapat seni sebagai pengetahuan perseptif. Oleh karena
itu Baumgarten menganggap bahwa estetika adalah sebagai “ilmu pengetahuan
tentang seni”.
Nilai suatu keindahan dapat
dirasakan oleh setiap manusia, karena nilai indah itu bersifat universal.
Setiap manusia mempunyai potensi untuk “merasakan” keindahan, bahkan terhadap
keindahan yang sama sekalipun. Berikut ini akan di jelaskan beberapa pendapat
tentang substansi dari nilai keindahan. Bagaimana keindahan itu timbul dan
dapat dirasakan oleh manusia, Berikut beberapa pendapat mengenai substansi
keindahan dalam kajian estetika.
- Objektif Rasionalis.
Nilai indah itu ada karena memang
objek itu sendiri memang indah. Keindahan itu timbul karena pengaturan yang
rapi dan teratur, komposisi yang serasi antara pendek dan tinggi, atau mungkin
pengaturan warna-warna, komposisi bentuk pada suatu objek dan pengaturan yang
lainnya. Pertimbangan seperti ini menunjukan bahwa substansi indah itu ada pada
diri objek itu sendiri, yang sekaligus tangkapan rasio. Dan keindahan ini hanya
dirasakan oleh manusia yang mempunyai akal sehat dalam artian yang mempunyai
kewarasan.
- Subjektif Psikologis.
Teori ini berpendapat bahwa nilai
indah itu sebenarnya adalah ungkapan perasaan. Apa yang dilihat hanyalah
sebagai penyulut dari pengungkapan perasaan itu. Maka hakikat nilai indah
bukanlah pada objek, tetapi pada subjek yang perasaannya terungkap. Hanya
orang-orang yang memilki kehalusan
perasaan, yang mempunyai kepekaan terhadap nilai indah.
- Subjektif Empiris.
Menyatakan bahwa nilai indah itu
merupakan kenikmatan yang diobjektivikasikan. Maksudnya adalah terbuktinya rasa
nikmat itu dalam pengalaman. Bagi pendapat ini, kenikmatan yang sebenarnya
adalah kenikmatan keindahan yang teralami dalam kehidupan bukan hanya
angan-angan.
- Subjektif Experience.
Pendapat ini menyatakan bahwa nilai
indah itu adalah nilai suatu keberhasilan dari suatu proses pengalaman yang
panjang. Maka nilai indah itu tidaklah bersifat tiba-tiba, tetapi ada proses
pengalaman sampai akhirnya keberhasilan itu dapat dicapai.
- Objektif Metafisik.
Bahwa nilai indah itu terkait dengan
pertimbangan-pertimbangan metafisik atau teologis-religius. Atau ada yang
mengatakan sebagai estetika spritualis, yang mengajak pada pengakuan akan
kebesaran Ilahi.
Berikut akan dikutip dari pemikiran
Witt H. Parker, dalam sebuah bukunya The Analisys of Art, yang memeras
ciri-ciri umum dari bentuk estetik menjadi 6 asas, antara lain :
- The Principle of Organic Unity
( Asas kesatuan organis)
Asas ini berarti setiap unsur dalam
karya seni adalah perlu bagi nilai karya itu sendiri. Nilai suatu karya sebagai
keseluruhan tergantung pada hubungan timbal balik dari unsur-unsurnya yakni
setiap unsur memerlukan, menanggapi dan menuntut setiap unsur lainnya. Pada
masa lampau asas ini disebut kesatuan
dalam keanekaan (unity in variety). Ini
merupakan asas induk yang
membawakan asas-asas lainnya.
- The Principle of Theme (Asas
tema).
Dalam setiap karya seni terdapat
satu (atau beberapa) ide induk atau peranan yang unggul berupa apa saja
(bentuk, warna, pola, irama, tokoh atau makna) yang menjadi titik pemusatan
dari nilai keseluruhan karya itu. ini merupakan
kunci bagi penghargaan dan pemahaman orang terhadap karya seni itu.
- The Principle of Thematic
Variation (Asas variasi menurut tema).
Tema dari sesuatu karya seni harus
disempurnakan dan diperbagus dengan terus-menerus mengumandangkannnya. Agar
tidak menimbulkan kebosanan, pengungkapan tema harus tetap sama itu perlu
dilakukan dalam berbagai variasi.
- The Principle of Balance (Asas
keseimabangan).
Keseimbangan adalah kesamaan dari unsur-unsur
yang berlawanan atau bertentangan. Dalam karya seni, walau unsur-unsurnya
tampak bertentangan, tetapi sesungguhnya saling memerlukan karena bersama-sama
mereka menciptakan suatu keutuhan. Unsur-unsur yang saling berlawanan itu tidak
perlu hal yang sama, karena ini lalu menjadi kesatuan. Dengan kesamaan dari
nilai-nilai yang saling bertentangan terdapatlah keseimbangan secara estetis.
- The Principle of Evoluiton
(Asas Perkembangan).
Dengan asas ini dimaksudkan oleh
Parker kesatuan dari proses yang bagian-bagian awalnya menentukan bagian-bagian
selanjutnya bersama-sama menciptakan suatu makna yang menyeluruh. Jadi,
misalnya dalam sebuah cerita hendaknya terdapat hubungan sebab akibat atau
rantai tali temali yang perlu, yang ciri pokoknya berupa pertumbuhan atau
perhimpunan dari makna keseluruhan.
- The Principle of Hierarchy
(Asas Tata Jenjang).
Kalau asas-asas variasi menurut
tema, keseimbangan dan perkembangan mendukung asas utama kesatuan organis, maka
asas yang terakhir ini merupakan penyusunan khusus dari unsur-unsur dalam
asas-asas termaksud. Dalam karya seni yang rumit, terkadang terdapat satu unsur
yang memegang kedudukan yang penting. Unsur ini mendukung secara tegas tema
yang bersangkutan dan mempunyai kepentingan yang jauh lebih besar ketimbang
unsur lainnya.
Dari semua bahasan di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa keindahan sebagai pengertian yang relatif, relatif
berdasarkan subjeknya atau yang melihatnya. Oleh karena keindahan itu relatif,
maka sebaiknya meninjau seni tanpa sangkut pautnya dengan keindahan. Karena
keindahan itu tidak hanya pada karya seni, keindahan ada pada alam semesta,
pada ucapan, moral, dan perbuatan. Hanya saja sifat relatif dalam menyerap dan
merasakan nilai keindahan berbeda-beda, hal ini dikarenkan tidak semua manusia
mempunyai kadar persepsi yang sama. Kiranya hal ini berhubungan dengan cita
rasa yang sebagian besar mungkin merupakan
hasil dari konvensi atas lingkungan kita masing-masing daripada hasil
persepsi yang aktual.
5. Fungsi Seni Sebagai Kebutuhan
Manusia
Fungsi seni dapat dibagi menjadi
dua, yaitu fungsi individual dan fungsi sosial
A. Fungsi Individual Seni
Fungsi
individual seni terbagi menjadi dua, yaitu sebagai alat pemenuhan kebutuhan
fisik dan emosional
1. Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan
fisik
Seni yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai sebagai pemakai seni.
Misalnya, pada saat membeli pakaian, maka manusia mengutamakan model, warna,
dan bahan, maka dari itu seni digunakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan fisik
2. Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan
emosional
Seni
merupakan tempat mengungkapkan emosi si penciptanya, yang kemudian terpancar
dan dapat dirasakan pula bagi penikmat seni, sehingga apa yang dirasakan
pencipta dirasakan pula oleh penikmat.
B. Fungsi Sosial Seni
Fungi
sosial seni dibagi menjadi empat, yaitu sebagai media penerangan, pendidikan,
agama, dan hiburan.
1. Seni sebagai media penerangan
Seni
digunakan sebagai media untuk menyampaikan pemahaman seseorang kepada orang
lain, karena sifatnya yang menyenangkan, sehingga mudah untuk dipahami oleh
orang lain.
2. Seni sebagai media pendidikan
Seni
digunakan pula dalam metode pembelajaran, oleh karena itu banyak instansi
pendidikan yang menggunakan seni dalam penyampaian materinya
3. Seni sebagai media agama
Dalam
dakwah seni juga digunakan guna mempermudah proses penyampaiannya, seperti
irama membaca Al-Quran yang berguna untuk mempermudah menghafalnya, atau nasyid
yang berguna menyampaikan ajaran agama lewat syair yang tentu lebih meyenangkan
dibanding mendengarkan ceramah.
4. Seni sebagai media hiburan
Fungsi
paling mendasar pada seni adalah sebagai media hiburan.
6. Fungsi Keindahan Sebagai Kebutuhan Manusia
Keindahan dari segi apapun
bermanfaat bagi manusia , manfaat bagi pikiran ,perasaan ataupun yang lainnya.
Dengan memanfaatkan keindahan manusia dapat berpikir lebih jernih lebih baik
lagi. Perasaan pun lebih tenang,nyaman dengan melihat ataupun merasakan
keindahan . Salah satu contohnya yaitu jika penduduk kota sedang berlibur biasanya
mengunjungi ke tempat hiburan yang mempunyai keindahan yang dapat
dinikmati,yaitu seperti berlibur ke tempat wisata-wisata alam . Tujuannya
selain untuk melepaskan penat karena aktivitas yang sibuk di kota juga pasti
menikmati keindahan yang ada. Itu merupakan suatu yang jarang ditemui di daerah
perkotaan dan suatu kepuasaan batin juga bisa menikmati keindahan yang Tuhan
berikan kepada alam.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
a. Seni menurut para ahli adalah suatu
tindakan batin yang direfleksikan ke dalam bentuk karya nyata yang bias menghidupkan
perasaan yang dimiliki oleh orang lain.
b. Cabang-cabang seni terdiri dari
seni rupa, seni musik, seni tari, seni teater, seni sastra, dan seni film
c. Keindahan menurut para ahli teori
tentang keindahan dan seni dikembangkan dari pengertian“estetika”. Aslinya kata
estetika mempunyai makna harfiah “teori tentang ilmu penginderaan”, yang sesuai
dengan arti etimologisnya. Dimana etimologis kataestetika dari bahasa Yunani ,αισθητική,
dibaca aisthetike, yang mengandung arti ilmu tentang ha lyang dapat dirasakan dengan
perasaan. Tetapi dalam perkembangannya kata estetika diberi pengertian yang dapat
diterima secara lebih luas ialah “teori tentang keindahan dan seni”.
d. Teori tentang keindahan terdiri
atas 5 substansi yaitu objektif rasionalis, subjektif psikologis, subjektif
empiris, subjektif experience, dan objektif metafisik.
e. Fungsi seni sebagai kebutuhan
manusia terbagi dua yaitu fungsi individual dan fungsi sosial.
f. Fungsi keindahan sebagai
kebutuhan manusia yaitu terhadap pikiran dan perasaan.
2. Saran
Sebagai
seorang pelajar, kita diharuskan untuk mempelajari seni budaya dengan lebih
mendalam lagi agar kita dapat mengapresiasi, menikmati dan sekaligus lebih
mencintai seni budaya khususnya seni budaya daerah, umumnya seni budaya negeri
kita sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/nabilachw.wordpress.com/2016/03/22/keindahan-adalah-kebutuhan/amp/
http://fandiafath.blogspot.com/2015/04/keindahan-dan-manfaatnya-bagi-manusia.html?m=1
https://apityunanto.blogspot.com/2015/12/pengertian-seni-dan-keindahan.html?m=1
http://tiarajeneririska.blogspot.com/2016/08/makalah-seni.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar