About Me

Foto saya
Perempuan yang mengejar gelar profesional sebagai pendidik masa depan.

Jumat, 02 Oktober 2020

MAKALAH SENI BUDAYA DAN KEINDAHAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda genie dalam bahasa Latin disebut genius, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir.

Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.

Manusia pada umumnya senang pada sesuatu yang indah, baik terhadap keindahan alam maupun keindahan terhadap seni. Keindahan alam adalah keharmonisan yang menakjubkan dari hukum-hukum alam, yang dibukakan untuk mereka yang mempunyai kemampuan untuk menerimanya. Sedangkan keindahan dalam seni adalah keindahan hasil buatan manusia, yaitu seorang seniman (kreator) yang mempunyai bakat untuk menciptakan sesuatu yang indah, yaitu sebuah karya seni. Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah keindahan dan seni.

  1. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, kita dapat membatasi rumusan masalah sebagai berikut :

1.    Apa pengertian seni budaya menurut para ahli ?

2.    Apa saja cabang-cabang seni dan penjelasannya ?

3.    Apa pengertian keindahan menurut para ahli?

4.    Apa teori keindahan dan penjelasannya?

5.    Apa fungsi seni sebagai kebutuhan manusia?

6.    Apa fungsi keindahan sebagai kebutuhan manusia?

C.    Tujuan Penulisan

1.    Agar mengetahui pengertian seni budaya menurut para ahli.

2.    Agar mengetahui cabang-cabang seni dan penjelasannya.

3.    Agar mengetahui pengertian keindahan menurut para ahli.

4.    Agar mengetahuiteori keindahan dan penjelasannya.

5.    Agar mengetahui fungsi seni sebagai kebutuhan manusia.

6.    Agar mengetahui fungsi keindahan sebagai kebutuhan manusia

 

D.  Manfaat Penulisan

1.  Manfaat teoritis : makalah ini dapat menjadi referensi bagi pembaca saat ingin   mencari materi tambahan untuk menambah wawasan.

2. Manfaat praktis: makalah ini  menjadi salah satu tugas dari mata kuliah Wawasan IPTEKS pada program studi pendidikan fisika, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Sulawesi barat.

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

  1. Pengertian Seni Menurut Para Ahli

Ada beberapa pandapat para ahli terkemuka mengenai penjelasan seni. Adapun pengertian seni menurut para ahli antara lain:

1. Ensiklopedi Indonesia – Dikemukakan bahwa seni merupakan ciptaan dari segala hal, karena keindahannya orang senang untuk melihat ataupun mendengarkannya.

2. Padmapusphita – Seni berasal dari bahasa Belanda yaitu “genie”, bahasa Latinnya adalah “genius”, yang berarti kemampuan luar biasa yang dimiliki atau dibawa sejak lahir. Sedangkan menurut kajian ilmu di negara Eropa mengatakan “ART” atau seni bermakna artivisual yakni suatu media yang dapat melakukan suatu aktifitas tertentu.

3. Ki Hajar Dewantara – Menurutnya seni merupakan hasil dari keindahan yang dapat menggerakkan perasaan seseorang tentang keindahan bagi yang melihatnya. Oleh karenanya, perbuatan manusia bisa mempengaruhi dalam menumbuhkan perasaan yang indah itulah seni.

4. Irma Damayanti, M.Sn – Menurutnya seni dapat dilihat melalui intisari ekspresi dari berbagai kreatifitas manusia. Seni memang sangat sulit untuk diungkapkan, dijelaskan juga sulit untuk dinilai, bahwa setiap individu artis memilih sendiri parameter yang menuntunnya dalam pekerjaannya.

5. Sartono Kartodirdjo – Seni merupakan sebuah sistem yang koheren, karena bisa menjalankan komunikasi secara efektif, yaitu melalui bagiannya saja bisa menunjukkan secara universal.

6. Ira Adriati, M.Sn – Seni merupakan sebuah proses & produk dalam memilih medium, suatu mindset peraturan untuk menggunakan medium itu, dan satu set nilai-nilai itu yang menentukan apakah yang pantas dikirimkan melalui ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik itu sensai, gagasan, kepercayaan,maupun perasaan dengan cara yang efektif seefektif mungkin.

7. Prof. Drs. Suwaji Bastomi – Seni merupakan segala kegiatan batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk yang agung dan memiliki daya pembangkit rasa haru dan takjub.

8. Drs. Sudarmaji – Seni merupakan segala bentuk manifestasi batin & pengalaman estetis dengan menggunakan berbagai media seperti berbagai bidang, tekstur, garis, tekstur, warna volume dls. Seni juga bisa berarti ungkapan perasaan sang pencipta yang disampaikan kepada manusia supaya mereka bisa merasakan apa yang dirasakan oleh pelukis atau para pencipta seni.

9. Harry Sulastianto – Beliau mengemukakan seni budaya sebagai suatu keahlian dalam mengekspresikan berbagai macam ide & pemikiran estetika, termasuk dalam mewujudkan segala kemampuan & imajinasi pandangan akan suatu benda dan suasana, atau karya yang dapat menumbuhkan rasa indah sehingga mampu menciptakan peradaban yang lebih maju lagi.

10. Ahdian Karta Miharja – Seni merupakan segala bentuk aktifitas rohani yang merefleksikan kenyataan dalam sebuah karya, dimana bentuk & isinya memiliki daya untuk membangkitkan keindahan tertentu didalam jiwa penikmatnya.

Berdasarkan pengertian seni menurut para ahli yang ada diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa seni adalah suatu tindakan batin yang direfleksikan kedalam bentuk karya nyata yang bisa menghidupkan perasaan yang dimiliki oleh orang lain. Adapun seni menurut media terbagi atas 3 yaitu.

– Seni yang bisa dinikmati melewati media pendengaran atau audio art semisal seni suara, seni musik, puisi, pantun dan seni sastra.

– Seni yang bisa dinikmati oleh media penglihatan seperti poster, seni bangunan, seni gerak beladiri dan lukisan.

– Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran dan penglihatan seperti adanya pagelaran wayang, film dan pertunjukan musik.

 

  1. Cabang-cabang Seni dan Penjelasannya

Karya seni memilik beberapa cabang yang biasa kita ketahui, yaitu: Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater, Seni Sastra, dan Seni Film. Berikut penjelasannya:

1.      Seni Rupa

Seni rupa adalah seni yang manifestanya kasat mata.Seni rupa dalam bahasa inggris disebut “visual art” artinya seni yang dapat dilihat.Oleh karena itu pengamatan pada seni rupa adalah pengamatan yang dilakukan dengan indera mata.Karya seni rupa dapat dilihat, diraba, wujud dan bentuk-bentuknya tidak berubah sepanjang massa.Unsur Seni RupaSalah satu bidang seni yang mengandung unsur, dan unsur-unsur tersebut merupakan hal- hal yang selalu harus diperhatikan. Oleh karena seni rupa merupakan seni yang menonjolkan penampilan, maka ada beberapa unsur yang terdapat di dalam seni rupa yaitu titik, garis, bidang, bentuk, tekstur, warna, ruang.

 

 

Seni rupa dibedakan ke dalam dua kategori yaitu:

a.  Seni Rupa Murni

Seni rupa murni (pare/fine art) merupakan seni rupa yang tidak memperhatikan unsur praktis. Karya seni rupa murni diciptakan khusus berdasarkan kreativitas dan ekspresi pribadi pembuatnya. Cabang-cabang seni rupa murni, di antaranya sebagai berikut :

§  Seni Lukis

§  Seni Grafis

§  Seni Patung

§  Seni Keramik

 

b.  Seni Rupa Terapan

Senirupa Terapan atau biasa disebut dengan istilah Applied Art adalah suatu karya senirupa yang memiliki nilai kegunaan atau fungsional sekaligus memiliki nilai seni. Karya seni rupa ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan praktis atau pemenuhan kebutuhan sehari-hari secara materi, misalnya furniture, tekstil dan keramik.

Supaya lebih mudah memahami dan mengerti tentang senirupa terapan, maka senirupa terapan dibagi dalam beberapa kategori seperti kategori menurut fungsinya, wujudnya serta jenis- jenis bentuknya.

Pembagian Senirupa Terapan Berdasarkan fungsi.

Karya seni rupa terapan memiliki dua fungsi sebagai berikut.

a.       Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan), yaitu karya yang fungsi pokoknya sebagai benda pakai, selain juga memiliki nilai hias. Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil.

b.      Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan), yaitu fungsi yang semata-mata sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng, patung, dan vas bunga.

 

Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

·         Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa terapan dua dimensi, yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.

·         Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra) Karya seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang). Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung

Pembagian Senirupa Terapan berdasarkan Bentuknya

Karya seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia sangat beragam dengan aneka jenis, bentuk, fungsi, dan teknik pembuatannya. Bentuk karya seni rupa terapan tersebut disini kami membaginya dalam empat kategori :

·         Rumah adat

·         Senjata Tradisional

·         Transportasi Tradisional

·         dan terakhir Seni Kriya

 

2. Seni Musik

             a. Fungsi Musik

Musik merupakan sebuah elemen yang penting dalam kehidupan manusia. Sejak dulu kala musik sudah memegang peranan dalam beberapa fungsi berdasar jenis dari musik itu sendiri. Dari berbagai jenis musik tersebut, fungsi musik dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut :

1). Musik Sebagai Sarana Ekspresi Diri

Seorang seniman musik akan lebih mudah berekspresi atau mengungkapkan perasaannya lewat musik. Di samping untuk menunjukkan bakatnya, pengungkapan perasaan lewat musik akan lebih mudah diterima. Apalagi bila musik tersebut berupa vokal yang berisi kata-kata yang tersusun bagus dan mudah dimengerti. Disertai dengan alunan nada-nada yang mewakili ekspresi yang akan dikeluaran.

2). Musik Sebagai Sarana Hiburan

Musik sangat efektif dalam menghibur. Selama suatu musik tersebut dianggap indah, sudah pasti musik tersebut dapat menghibur. Seseorang bahkan memerlukan musik untuk menghibur diri ketika sedang bosan ataupun sedih..

3). Musik Sebagai Sarana Terapi

Musik sebagai terapi awalnya di perkenalkan pada perang dunia ke-II untuk mengobati korban perang. Sekarang musik banyak dimanfaatkan untuk terapi penyakit mental atau kelumpuhan organ tubuh. Musik juga dapat berguna untuk menyegarkan kembali sistem kerja otak setelah lama digunakan saat bekerja.

4). Musik Sebagai Sarana Upacara

Musik di Indonesia, pasti akan selalu berkaitan erat dengan upacara-upacara tertentu seperti perkawinan, kelahiran, kematian, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi dari suatu alat musik diyakini memiliki kekuatan magis.

5). Musik Sebagai Sarana Komersial

Bagi para seniman musik atau musisi, musik merupakan salah satu sumber  penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset atau CD. Kemudian karya mereka akan dijual ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Musik juga sering dikotrak sebagai pengiring sebuah film atau biasa disebut OST (Original Soundtrack)..

6). Musik Sebagai Sarana Tari

Musik selalu cocok bila dihubungkan dengan tarian. Keduanya saling berhubungan dengan adanya kesamaan pola dan ritme satu sama lainnya, suatu tarian tanpa diiringi irama musik akan terasa hampa (kosong) dan menyulitkan bagi sang penari. Ketika penari melakukan gerak tarinya dibutuhkan tempo dan ritme agar gerakannya. Di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian-tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri. Pastinya di luar negeri juga begitu. Seperti dansa, balet dan sebagainya.

7). Musik Sebagai Sarana Pendidikan

Sebagai media pendidikan, musik digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Musik digunakan untuk menciptakan rasa cinta tanah air kepada siswa-siswanya melalui lagu-lagu perjuangan. Tak hanya itu, lagu daerah juga dapat digunakan untuk pendidikan siswa dalam hal menumbuhkan sikap toleransi terhadap perbedaan suku, ras dan agama. Dalam pendidikan, musik juga dapat digunakan sebagai sarana pengembangan diri siswa. Musik juga dapat membentuk kepribadian bagus untuk seseorang.

 

8). Musik Sebagai Sarana Komunikasi

Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi-bunyi instrumen tertentu yang memiliki arti tertentu juga bagi anggota kelompok masyarakatnya. Bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu yang menandai bahwa ada suatu peristiwa atau kegiatan yang ingin diinformasikan ke masyarakat. Instrumen yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah seperti kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.

9). Musik Sebagai Sarana Kreativitas

Kreatif  merupakan  sifat  yang  dilekatkan  pada  diri  manusia  yang  dikaitkan dengan  kemampuan  atau  daya  untuk  menciptakan.  Sifat  kreatifitas  ini senantiasa  diperlukan  untuk  mengiringi  tingkah  laku  manusia  dalam  rangka memenuhi kebutuhannya.

 

b. Unsur-unsur musik

Berikut merupakan unsur – unsur dari suatu musik,

1.      Melodi adalah tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada dalam musik. Dalam sebuah musik melodi terdengar seperti nada yang seolah bergerak menuju puncak dan kemudian kembali ke kondisi sebelumnya.

2.   Ritme (irama) merupakan rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam panjang pendeknya dalam waktu yang bermaca-macam, membentuk pola irama dan bergerak menurut pulsa dalam setiap ayunan birama (Jamalus,1998:7). Irama berfungsi untuk mengatur dari suara dan hening.

3. Harmoni adalah cabang ilmu pengetahuan musik yang membahas dan  membicarakan perihal keindahan komposisi musik (Banoe, 2003:180). Harmoni merupakan bagian yang melibatkan nada atau kunci (kord) yang berlangsung terus-menerus. Dalam musik harmoni akan tampak ketika terdapat keseimbangan antara momen penekanan dan pelepasan.

4. Dinamik adalah tingkatan keras dan lembutnya cara memainkan musik, keras dan lembut ini diperlukan agar musik tidak terdengan monoton atau datar. Keadaan keras dan lembut tersebut memiliki istilah sendiri di dalam permainan musik, seperti Piano (p = lembut), Pianissimo (pp = sangat lembut), Mezzo piano (mp = setengah lembut), Mezzo forte (mf = setengah keras). Forte (f = keras), Fortissimo (ff = sangat keras).

5. Tangga nada adalah urutan dari suatu nada yang disusun seperti tangga. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonik dan pentatonik. Tangga nada diatonik yaitu tangga nada yang terdiri dari 7 nada berdasarkan interval-interval yang telah ditentukan. Sedangkan tangga nada pentatonis yaitu tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada pokok. Suatu tangga nada, pasti ada satu nada dasar yang diikuti oleh nada-nada lainnya yang bisa lebih rendah atau lebih tinggi dengan pola interval tertentu, sehingga terbentuk bentuk khas tersendiri.

 

  1. Seni Tari

            Gerak seni tari adalah gerak yang telah mendapatkan pengolahan secara khusus dan dibarengi dengan alunan irama yang menyebabkan tubuh penari bagaikan melayang, serba lincah atau gemulai, sehingga mengungkapkan unsur dinamika gerak yang menarik dan memesona.Sumber inspirasi pokok dari seni tari adalah gerakan ritmis untuk mengungkapkan makna kehidupan melalui tata gerak dari badan.

Macam maca seni tari yang ada di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa kelompok :

  1. Tari Tradisional

Tari tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada. Tarian ini diwariskan secara turun temurun. Sebuah tarian tradisional biasanya mengandung nilai filosofis, simbolis dan relegius. Semua aturan ragam gerak tari tradisional, formasi, busana, dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah

2.   Tari Tradisional Klasik

Tari tradisional klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan istana. Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi. Gerakannya anggun dan busananya cenderung mewah. Fungsi : sebagai sarana upacara adat atau penyambutan tamu kehormatan. Contoh : Tari Topeng Kelana (Jawa Barat), Bedhaya Srimpi (Jawa Tengah), Sang Hyang (Bali), Pakarena dan pajaga (Sulawesi Selatan)

  1. Tari Tradisional Kerakyatan

Berkembang di kalangan rakyat biasa. Gerakannya cenderung mudah Ditarikan bersama juga iringan musik. Busananya relatif sederhana. Sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh: Jaipongan (Jawa Barat), payung (Melayu), Lilin (Sumatera Barat)

  1. Tari Kreasi Baru

Merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul istilah tari modern.

  1. Tari Kontemporer

Gerakan tari kontemporer simbolik terkait dengan koreografi bercerita dengan gaya unik dan penuh penafsiran. Seringkali diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya. iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim sebagai lagu dari yang sederhana hingga menggunakan program musik komputer seperti Flutyloops.

 

  1. Seni Teater

Seni teater mengandung pengertian sebuah bentuk penampilan atau penyajian seni pentas, yang menggunakan kisah atau cerita, baik lisan maupun tertulis yang diungkapkan dengan gerak, suara, nyanyian maupun tari dan diiringi kepada sejumlah penonton.

Dari proses penciptaan maupun proses pementasan, penonton merupakan sebuah unsur yang penting untuk mengetahui sampai dimana pertunjukan dapat memikat atau komunikatif, sehingga timbul sebuah anggapan bahwa tanpa adanya penonton, sebuah pertunjukan tidak  atau belum dapat disebut teater.

  1. Fungsi Seni Teater

Peranan seni teater  telah mengalami  pergeseran seiring dengan berkembangnya teknologi. Seni teater tidak hanya dijadikan sebagai sarana upacara maupun hiburan, namun juga sebagai sarana pendidikan. Sebagai  seni,  teater  tidak hanya menjadi konsumsi masyarakat sebagai hiburan semata, namun juga berperan dalam nilai afektif masyarakat. Adapun beberapa fungsi seni teater, diantaranya meliputi:

1. Teater sebagai Sarana Upacara

2. Teater sebagai Media Ekspresi

3. Teater sebagai Media Hiburan

4. Teater sebagai Media Pendidikan

 

  1. Unsur-unsur Seni Teater

Unsur-unsur yang terdapat dalam seni teater dibedakan menjadi dua, antara lain:

        1.  Unsur Internal

Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut tentang bagaimana keberlangsungan pementasan suatu  teater. Unsur internal, meliputi:

§  Naskah atau Skenario

§  Pemain

§  Sutradara

§  Pentas

§  Properti

§  Penataan

o   Tata Rias 

o   Tata  Busana 

o   Tata Lampu

o   Tata Suara

 

2.      Unsur Eksternal

Unsur eksternal adalah unsur yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal diantaranya, yaitu

§  Staf Produksi

§  Sutradara/ derektor

§  Stage manager

§  Desainer

§  Crew

 

c. Jenis-jenis Seni Teater

1. Teater Boneka, teater yang memainkan boneka contohnya teater wayang kuliat

2. Drama Musikal merupakan pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari, musik, dan seni peran.

3. Teater Dramatik, Istilah dramatik digunakan untuk menyebut pertunjukan teater yang berdasarkan pada dramatika lakon yang dipentaskan. Teater dramatik mencoba mementaskan cerita seperti halnya realita.

4. Teatrikalisasi puisi merupakan pertunjukan teater yang dibuat berdasarkan karya sastra puisi.

5. Teater Gerak merupakan pertunjukan teater dengan unsur utamanya adalah gerak dan ekspresi wajah pemainnya.

 

  1. Seni Sastra

            Istilah sastra merupakan perwujudan dan ekspresi dari kehidupan emosional manusia yang dibabarkan melalui susunan kata. Suatu kata sebenarnya adalah bunyi yang mengandung arti atau menggambarkan sesuatu.

Sastra sebagai suatu karya seni harus menampilkan susunan kata yang dibentuk secara puitis, sehingga dapat lebih spontan membabarkan gejolak kehidupan batin bercorak estetis.

 

  1. Seni Film

Seni film perpaduan berbagai kesenian, yang menggabungkan cahaya, warna, gerak, dan bunyi ke dalam karya seni yang menggetarkan jiwa.Film dapat menjangkau tempat dan ruang yang lebih luas dengan kamera yang dapat dibawa kesegala penjuru dunia untuk mengambil beberapa adegan dan peristiwa..

·        Gambar proyeksi

Menggambar proyeksi adalah menggambar suatu objek nyata atau imajiner  terhadap suatu bidang datar dengan metode yang sistematis. Objek tersebut dapat berupa titik-titik, garis-garis, bidang-bidang, benda-benda atau perpaduan dari beberapa diantaranya yang ada di dalam ruangan. Hasilnya akan memberikan pengertian atau informasi tentang bentuk, ukuran dan posisi objek benda tersebut dalam bentuk dua dimensi.

Mengga mbar proyeksi pada dasarnya menggunakan garis atau sinar sebagai alat memproyeksikan objek benda, secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu system paralel proyeksi dan system central proyeksi.

 

3.      Pengertian Keindahan Menurut Para Ahli

Berikut akan di kutip pemikiran dari para filsuf sebagai komparasi atas penafsiran keindahan. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa diantaranya :

a)      Plato - Filsuf Yuanani kuno, yang hidup kira-kira 427-374 sebelum Isa Al Masih, berkeyakinan bahwa keindahan itu dalam pernyataan gagasan dari pikiran yang murni,yang tidak mungkin diharapkan ada atau muncul sepenuhnya di muka bumi atau alam semesta ini. Menurut Plato, keindahan itu mungkin  saja berkilas jelas dalam kebenaran-kebenaran yang ditemukan melalui logika.

b)     Hebert Read - Keindahan adalah suatu hubungan-hubungan yang formal dari pengamatan yang dapat menimbulkan rasa senang. Atau dapat dikatakan bahwa keindahan itu merangsang timbulnya rasa senang tanpa pamrih pada subyek yang melihatnya, dan bertumpu pada ciri-ciri yang terdapat pada obyek yang dimatinya sesuai dengan rasa senang itu.

c)      Leo Tolstoy - Dalam bahasa Rusia terdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota” yang artinya sesuatu yang mendatangkan rasa yang menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bagi bangsa Rusia tidak mempunyai pengertian secara audio, atau pendengaran, bagi bangsa Rusia indah adalah apa yang dapat dilihat dengan mata. Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah suatu yang mendatangkan rasa yang menyenangkan bagi yang melihatnya.

d)     Alexander Baumgarten - Keindahan itu dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan teratur dari bagian-bagian, yang bagian itu erat hubungannya satu dengan yang lain, juga keseluruhannya.

e)      Shaftesbury - Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.

f)      Al- Ghazzali - Menurut Al-Ghazzali, keindahan suatu benda terletak dalam perwujudan dari kesempurnaan, yang dapat dikenali kembali sesuai dengan sifat benda tersebut. Bagi setiap benda intinya mempunyai karakteristik tersendiri, dan kerekter itu membedakan dengan benda lain. Dan menurut Al-Gazzali keindahan dapat diserap melalui panca indera kita, karena indera itu dapat merasakan berbagai cita rasa. Disamping lima rasa (alat) untuk menyerap nilai keindahan tersebut. Al-Gazzali juga menambahkan rasa yang keenam, yang disebutnya dengan “jiwa” (ruh, yang disebut juga dengan Spirit, Jantung, Pemikiran, Cahaya), yang dapat merasakan keindahan dalam dunia yang lebih dalam (Inner) yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama.

 

Dari bahasan di atas tersebut, keindahan sebagai pengertian mempunyai arti yang relatif, relatif berdasarkan subjek yang melihatnya. Para pemikir di atas mempunyai pemikiran yang berbeda-beda, ada yang menyatakan keindahan ada pada subjek dan juga sebaliknya. Maka dari itu dari semua rangkaian pernyataan di atas intinya, keindahan dibagi menjadi dua sebagaimana yang dinyatakan oleh Emmanuel Kant. Karena kajian tentang nilai keindahan sudah lama mulai diperdebatkan kurang lebih sejak jaman Yunani. Dan seiring dengan perkembangan pemikiran, maka keindahan di kelompokan tersendiri menjadi kajian yang khusus yang dikenal dengan istilah Estetika.

 

4.      Teori Keindahan dan Penjelasannya

Manusia lahir di dunia dianugrahi cipta dan rasa, dimana semua itu ada sebagai penuntun dalam hidup manusia. Cipta, manusia diberkahi dengan kemampuan untuk mencipta sesuatu yang berguna bagi kehidupan seluruh umat. Rasa, manusia dianugrahi perasaan atau kepekaan dalam merasakan seusuatu, kepekaan manusia terhadap nilai kehidupan hal ini pula yang membedakan dengan binatang atau hewan. Manusia memiliki sensibilitas estetis, karena manusia tidak dapat dilepaskan dari keindahan. Manusia membutuhkan keindahan dalam kesempurnaan (keutuhan) pribadinya.

Teori tentang keindahan dan seni dikembangkan dari pengertian “estetika”. Aslinya kata estetika mempunai makna harfiah “teori tentang ilmu penginderaan”, yang sesuai dengan arti etimologisnya. Dimana etimologis kata estetika dari bahasa Yunani , αισθητική, dibaca aisthetike, yang mengandung arti ilmu tentang hal yang dapat dirasakan dengan perasaan. Tetapi dalam perkembangannya kata estetika diberi pengertian yang dapat diterima secara lebih luas ialah “teori tentang keindahan dan seni”.

Dahulu estetika dianggap sebagai suatu cabang filsafat, sehingga memiliki arti sebagai sinonim dari “filsafat seni”. Tetapi dalam perkembangannya sejak akhir abad 19, dimana pada waktu itu berkembang gejala atau faham yang lebih menekankan pada sifat-sifat empirisme. Hingga pada abad tersebut munculah filsuf yang pertama mengenalkan estetika sebagai salah satu disiplin ilmu, yaitu Alexander Gottlieb Baumgarten (1735). Baumgarten mengkhususkan penggunaan estetika untuk teori tentang keindahan artistik, karena ia berpendapat seni sebagai pengetahuan perseptif. Oleh karena itu Baumgarten menganggap bahwa estetika adalah sebagai “ilmu pengetahuan tentang seni”.

Nilai suatu keindahan dapat dirasakan oleh setiap manusia, karena nilai indah itu bersifat universal. Setiap manusia mempunyai potensi untuk “merasakan” keindahan, bahkan terhadap keindahan yang sama sekalipun. Berikut ini akan di jelaskan beberapa pendapat tentang substansi dari nilai keindahan. Bagaimana keindahan itu timbul dan dapat dirasakan oleh manusia, Berikut beberapa pendapat mengenai substansi keindahan dalam kajian estetika.

  1. Objektif Rasionalis.

Nilai indah itu ada karena memang objek itu sendiri memang indah. Keindahan itu timbul karena pengaturan yang rapi dan teratur, komposisi yang serasi antara pendek dan tinggi, atau mungkin pengaturan warna-warna, komposisi bentuk pada suatu objek dan pengaturan yang lainnya. Pertimbangan seperti ini menunjukan bahwa substansi indah itu ada pada diri objek itu sendiri, yang sekaligus tangkapan rasio. Dan keindahan ini hanya dirasakan oleh manusia yang mempunyai akal sehat dalam artian yang mempunyai kewarasan.

 

  1. Subjektif Psikologis.

Teori ini berpendapat bahwa nilai indah itu sebenarnya adalah ungkapan perasaan. Apa yang dilihat hanyalah sebagai penyulut dari pengungkapan perasaan itu. Maka hakikat nilai indah bukanlah pada objek, tetapi pada subjek yang perasaannya terungkap. Hanya orang-orang  yang memilki kehalusan perasaan, yang mempunyai kepekaan terhadap nilai indah.

  1. Subjektif Empiris.

Menyatakan bahwa nilai indah itu merupakan kenikmatan yang diobjektivikasikan. Maksudnya adalah terbuktinya rasa nikmat itu dalam pengalaman. Bagi pendapat ini, kenikmatan yang sebenarnya adalah kenikmatan keindahan yang teralami dalam kehidupan bukan hanya angan-angan.

  1. Subjektif Experience.

Pendapat ini menyatakan bahwa nilai indah itu adalah nilai suatu keberhasilan dari suatu proses pengalaman yang panjang. Maka nilai indah itu tidaklah bersifat tiba-tiba, tetapi ada proses pengalaman sampai akhirnya keberhasilan itu dapat dicapai.

  1. Objektif Metafisik.

Bahwa nilai indah itu terkait dengan pertimbangan-pertimbangan metafisik atau teologis-religius. Atau ada yang mengatakan sebagai estetika spritualis, yang mengajak pada pengakuan akan kebesaran Ilahi.

 

Berikut akan dikutip dari pemikiran Witt H. Parker, dalam sebuah bukunya The Analisys of Art, yang memeras ciri-ciri umum dari bentuk estetik menjadi 6 asas, antara lain :

  1. The Principle of Organic Unity ( Asas kesatuan organis)

Asas ini berarti setiap unsur dalam karya seni adalah perlu bagi nilai karya itu sendiri. Nilai suatu karya sebagai keseluruhan tergantung pada hubungan timbal balik dari unsur-unsurnya yakni setiap unsur memerlukan, menanggapi dan menuntut setiap unsur lainnya. Pada masa lampau asas ini disebut  kesatuan dalam keanekaan (unity in variety). Ini  merupakan  asas induk yang membawakan asas-asas lainnya.

  1. The Principle of Theme (Asas tema).

Dalam setiap karya seni terdapat satu (atau beberapa) ide induk atau peranan yang unggul berupa apa saja (bentuk, warna, pola, irama, tokoh atau makna) yang menjadi titik pemusatan dari nilai keseluruhan karya itu. ini merupakan  kunci bagi penghargaan dan pemahaman orang terhadap karya seni itu.

  1. The Principle of Thematic Variation (Asas variasi menurut tema).

Tema dari sesuatu karya seni harus disempurnakan dan diperbagus dengan terus-menerus mengumandangkannnya. Agar tidak menimbulkan kebosanan, pengungkapan tema harus tetap sama itu perlu dilakukan dalam berbagai variasi.

  1. The Principle of Balance (Asas keseimabangan).

Keseimbangan adalah kesamaan dari unsur-unsur yang berlawanan atau bertentangan. Dalam karya seni, walau unsur-unsurnya tampak bertentangan, tetapi sesungguhnya saling memerlukan karena bersama-sama mereka menciptakan suatu keutuhan. Unsur-unsur yang saling berlawanan itu tidak perlu hal yang sama, karena ini lalu menjadi kesatuan. Dengan kesamaan dari nilai-nilai yang saling bertentangan terdapatlah keseimbangan secara estetis.

  1. The Principle of Evoluiton (Asas Perkembangan).

Dengan asas ini dimaksudkan oleh Parker kesatuan dari proses yang bagian-bagian awalnya menentukan bagian-bagian selanjutnya bersama-sama menciptakan suatu makna yang menyeluruh. Jadi, misalnya dalam sebuah cerita hendaknya terdapat hubungan sebab akibat atau rantai tali temali yang perlu, yang ciri pokoknya berupa pertumbuhan atau perhimpunan dari makna keseluruhan.

  1. The Principle of Hierarchy (Asas Tata Jenjang).

Kalau asas-asas variasi menurut tema, keseimbangan dan perkembangan mendukung asas utama kesatuan organis, maka asas yang terakhir ini merupakan penyusunan khusus dari unsur-unsur dalam asas-asas termaksud. Dalam karya seni yang rumit, terkadang terdapat satu unsur yang memegang kedudukan yang penting. Unsur ini mendukung secara tegas tema yang bersangkutan dan mempunyai kepentingan yang jauh lebih besar ketimbang unsur lainnya.

 

Dari semua bahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keindahan sebagai pengertian yang relatif, relatif berdasarkan subjeknya atau yang melihatnya. Oleh karena keindahan itu relatif, maka sebaiknya meninjau seni tanpa sangkut pautnya dengan keindahan. Karena keindahan itu tidak hanya pada karya seni, keindahan ada pada alam semesta, pada ucapan, moral, dan perbuatan. Hanya saja sifat relatif dalam menyerap dan merasakan nilai keindahan berbeda-beda, hal ini dikarenkan tidak semua manusia mempunyai kadar persepsi yang sama. Kiranya hal ini berhubungan dengan cita rasa yang sebagian besar mungkin merupakan  hasil dari konvensi atas lingkungan kita masing-masing daripada hasil persepsi yang aktual.

5.      Fungsi Seni Sebagai Kebutuhan Manusia

Fungsi seni dapat dibagi menjadi dua, yaitu fungsi individual dan fungsi sosial

A.     Fungsi Individual Seni

Fungsi individual seni terbagi menjadi dua, yaitu sebagai alat pemenuhan kebutuhan fisik dan emosional

1.     Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan fisik

Seni yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai sebagai pemakai seni. Misalnya, pada saat membeli pakaian, maka manusia mengutamakan model, warna, dan bahan, maka dari itu seni digunakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan fisik

2.      Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan emosional

Seni merupakan tempat mengungkapkan emosi si penciptanya, yang kemudian terpancar dan dapat dirasakan pula bagi penikmat seni, sehingga apa yang dirasakan pencipta dirasakan pula oleh penikmat.

 

B.     Fungsi Sosial Seni

Fungi sosial seni dibagi menjadi empat, yaitu sebagai media penerangan, pendidikan, agama, dan hiburan.

1.     Seni sebagai media penerangan

Seni digunakan sebagai media untuk menyampaikan pemahaman seseorang kepada orang lain, karena sifatnya yang menyenangkan, sehingga mudah untuk dipahami oleh orang lain.

2.     Seni sebagai media pendidikan

Seni digunakan pula dalam metode pembelajaran, oleh karena itu banyak instansi pendidikan yang menggunakan seni dalam penyampaian materinya

3.     Seni sebagai media agama

Dalam dakwah seni juga digunakan guna mempermudah proses penyampaiannya, seperti irama membaca Al-Quran yang berguna untuk mempermudah menghafalnya, atau nasyid yang berguna menyampaikan ajaran agama lewat syair yang tentu lebih meyenangkan dibanding mendengarkan ceramah.

4.      Seni sebagai media hiburan

Fungsi paling mendasar pada seni adalah sebagai media hiburan.

 

6.       Fungsi Keindahan Sebagai Kebutuhan Manusia

Keindahan dari segi apapun bermanfaat bagi manusia , manfaat bagi pikiran ,perasaan ataupun yang lainnya. Dengan memanfaatkan keindahan manusia dapat berpikir lebih jernih lebih baik lagi. Perasaan pun lebih tenang,nyaman dengan melihat ataupun merasakan keindahan . Salah satu contohnya yaitu jika penduduk kota sedang berlibur biasanya mengunjungi ke tempat hiburan yang mempunyai keindahan yang dapat dinikmati,yaitu seperti berlibur ke tempat wisata-wisata alam . Tujuannya selain untuk melepaskan penat karena aktivitas yang sibuk di kota juga pasti menikmati keindahan yang ada. Itu merupakan suatu yang jarang ditemui di daerah perkotaan dan suatu kepuasaan batin juga bisa menikmati keindahan yang Tuhan berikan kepada alam.

 


BAB III

PENUTUP

1. Simpulan

a. Seni menurut para ahli adalah suatu tindakan batin yang direfleksikan ke dalam bentuk karya nyata yang bias menghidupkan perasaan yang dimiliki oleh orang lain.

b. Cabang-cabang seni terdiri dari seni rupa, seni musik, seni tari, seni teater, seni sastra, dan seni film

c. Keindahan menurut para ahli teori tentang keindahan dan seni dikembangkan dari pengertian“estetika”. Aslinya kata estetika mempunyai makna harfiah “teori tentang ilmu penginderaan”, yang sesuai dengan arti etimologisnya. Dimana etimologis kataestetika dari bahasa Yunani ,αισθητική, dibaca aisthetike, yang mengandung arti ilmu tentang ha lyang dapat dirasakan dengan perasaan. Tetapi dalam perkembangannya kata estetika diberi pengertian yang dapat diterima secara lebih luas ialah “teori tentang keindahan dan seni”.

d. Teori tentang keindahan terdiri atas 5 substansi yaitu objektif rasionalis, subjektif psikologis, subjektif empiris, subjektif experience, dan objektif metafisik.

e. Fungsi seni sebagai kebutuhan manusia terbagi dua yaitu fungsi individual dan fungsi sosial.

f. Fungsi keindahan sebagai kebutuhan manusia yaitu terhadap pikiran dan perasaan.

2.  Saran

Sebagai seorang pelajar, kita diharuskan untuk mempelajari seni budaya dengan lebih mendalam lagi agar kita dapat mengapresiasi, menikmati dan sekaligus lebih mencintai seni budaya khususnya seni budaya daerah, umumnya seni budaya negeri kita sendiri.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://www.google.com/amp/s/nabilachw.wordpress.com/2016/03/22/keindahan-adalah-kebutuhan/amp/

http://fandiafath.blogspot.com/2015/04/keindahan-dan-manfaatnya-bagi-manusia.html?m=1

https://apityunanto.blogspot.com/2015/12/pengertian-seni-dan-keindahan.html?m=1

http://tiarajeneririska.blogspot.com/2016/08/makalah-seni.html?m=1

 



Tidak ada komentar:

DEFINISI, SEJARAH, DAN CARA MEMBUAT BLOG

VIDEO PENJELASAN Kunjungi Youtube channel Mutiara Sabar Follow Ig : @mutiarasabar               Twt : @mutiarasabarKSJ